Anakku Karunia Besar dari Allah

Selasa, 02 Oktober 2007

Bisa Nggak Ya?



3 bulan 4 hari sudah usia pernikahan kami. Terima kasih Tuhan, aku bahagia. Aku punya suami yang baik dan kehidupan yang indah setiap hari. Mungkin kadang ada rasa lelah tapi aku bahagia. Kadang ada perasaan bersalah karena mungkin aku belum bisa menjadi istri yang baik. Kadang merasa belum menjadi seorang istri yang sepenuhnya……..aku belum mulai masak untuk suami, aku belum sepenuhnya beresin rumah ( krn memang belum punya rumah alias masih numpang hehehehe ), dan yang sedih lagi aku belum mengandung ( terlalu dini mungkin ya utk merasa sedih krn usia pernikahan khan baru 3 bulan ). Tapi aku percaya kok suatu saat aku bisa melakukan semua hal diatas yg belum bisa kupenuhi saat ini, karena aku percaya Tuhan punya rencana yang lain utk kehidupan rumah tanggaku dan aku percaya rencana-Nya adalah yang terbaik dan terindah untuk kehidupan kami.

Semakin aku baca buku “Wanita yang Berkenan di Hati Allah” gak tahu kenapa aku semakin ngerasa kecil sekali sebagai manusia khususnya sebagai wanita. Hehe ternayata menjadi wanita itu gampang-gampang susah.

Menjadi wanita yang berkenan di hadapan Allah…….mungkin ini adalah harapan semua wanita. Untuk bisa menjadi wanita yang berkenan di hadapan Allah bukanlah sebuah hal yang mudah. Untuk hal ini diperlukan keikhlasan, kesungguhan, kebiasaan, dan yang terpenting kenikmatan kita pribadi untuk menjalaninya. Salah satu cara untuk kita bisa menikmati kehidupan kita sebagai seorang wanita dan sebagai hamba Allah adalah dengan memiliki prioritas dalam hidup kita.
Prioritas utama itu tentunya adalah pengejaran kita akan Allah. Dalam hal ini adalah bagimana kita bisa menciptakan dan meluangkan waktu di sela2 segala kegiatan kita untuk tetap dapat bersaat teduh dengan Allah. Meniciptakan saat teduh dengan Allah yang bukan sekedar sebuah kewajiban dan rutinitas tetapi harus menjadi sebuah kebutuhan dan kenikmatan bagi setiap wanita dalam keseharian hidupnya.

Untuk prioritas selanjutnya adalah suami, dalam hal ini adalah bagaimana kita dapat senantiasa memiliki hati yang melayani terhadap suami kita, hati yang taat pada suami, dan hati yang mengasihi suami. Bagaimana seorang wanita dapat memiliki hati yang melayani, hati yang taat, dan hati yang mengasihi terhadap suami yang benar2 datang dr lubuk hati yang paling dalam dan dengan penuh keikhlasan dan kesadaran dapat memandang suami sebagai seorang kepala rumah tangga, yang tentu saja dalam hal ini adalah seorang suami yang memandang Yesus sebagai kepalanya.

Bagi pasangan suami istri yang telah memliki anak, setelah suami tentunya anak adalah yang terpenting ke -3 dalam kehidupan kita. Membimbing dan menemani anak2 dalam pertumbuhan fisiknya, pertumbuhan rohaninya, pendidikan, dan keseharian hidup mereka adalah wajib dilakukan seorang wanita. Bagimana cara kita menunjukkan bahwa mereka adalah bagian hidup yang terpenting bagi kita orang tua setelah Tuhan adalah menjadi kewajiban bagi kita orang tua untuk menunjukkannya dengan jalan yang berkenan di hadapan Allah. Mempersiapkan mereka menjadi pribadi-pribadi yang berkenan di hadapan Allah adalah menjadi hal utama, karena takut akan Allah adalah bekal utama utk meraih sebuah kebahagiaan hidup yang sesungguhnya.

Baru kemudian setelah Tuhan, suami, dan anak-anak…….sebagai wanita tugas selanjutnya adalah menciptakan sebuah lingkungan tempat tinggal yang nyaman bagi seluruh penghuninya. Berusaha untuk selalu dapat membangun sebuah surga kecil di dalam rumah, dimana didalamnya ada kebersihan rumah dan kebersihan jasmani dan rohani dari setiap penghuninya, ketenangan suasana rumah, dan bagimana rumah dapat menjadi tempat yang menyenangkan bagi penghuninya untuk bersaat teduh maupun utk melakukan aktivitas sehari-hari…karena bagaimanapun juga rumah adalah tempat dimana kita mengawali dan mengakhiri sagala rutinitas kehidupan kita setiap harinya.

Setelah semua kehidupan rumah tangga tertata baik dan setelaha segala pelayanan kita sebagai seorang anak Allah, seorang istri, seorang ibu, dan seorang pengurus rumah tangga tertata dengan baik……maka selanjutnya kita berusaha untuk dapat memberikan pelayanan bagi saudara-saudara kita yang lain, berpartisipasi dalam sebuah pelayanan Gereja, atau membantu saudara dan teman kita diluar sana yang membutuhkan bantuan kita baik dalam bentuk materi maupun spiritual.

Bukan hal yang mudah memang untuk menjadi wanita yang berkenan di hati Allah, namun semuanya akan menjadi menyenagkan dan mudah dilakukan asal kita melakukannya dengan kesadaran penuh dari dalam hati akan apa yang menjadi kewajiban kita sebagai seorang wanita. Semua akan dapat kita penuhi dari sebuah kebiasaan dan penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan. Selalu awali kehidupan dengan memuliakan nama-Nya dan berbicara serta bertanya pada-Nya “apa yang dapat saya lakukan untuk berkenan dihadapan-Mu, untuk suamiku, anak-anakku, rumahku, dan pelayananku hari ini”.

Amin

 

Share:

0 comments:

Posting Komentar


Popular Posts