Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.(Yohanes 12:24 )
Hari ini tepat 100 hari kepergian anak kami Yukova Krisna Nathaniel. Kami mengunjugi makamnya tanpa banyak bicara dan masih ada airmata yang membasahi mata, Yah masih terasa berat bagi kami ditinggalkan seorang anak yang begitu berkesan dalam kehidupan kami.
Dalam makamnya kami tanam tanaman obat yang berkesan dalam kehidupannya.. Kunyit atau Kunir obat yang selalu mendampingi dia saat kecil ketika sakit menghampirinya saat pengobatan dari dokter tidak banyak membantu. Yah begitulah anak kami, anak yang bisa dibilang "ndeso" karena pengobatan yang banyak membantu adalah pengobatan secara tradisional dan maaf mungkin tidak semua dokter berkenan bagi dia dalam menyebuhkan sakitnya (Anda pandai tapi belum tentu anda berhikmat dan mungkin kesombongan menyelimuti diri anda). Tapi tulisan ini tidak akan mengulas apa yang berhubungan dengan kesehatan. Kunyit yang kami tanam sudah menunjukkan tanda kehidupan, seperti pohon namun lebih menyerupai bunga. Entah apakah pohon kunyit seperti itu? Lagi-lagi tulisan ini tidak akan membahas mengenai pohon kunyit.
Apa yang akan ditulis disini adalah tentang sebuah biji, bagian dari suatu pohon yang biasanya menjadi cikal bakal tanaman baru yang akan disemaikan. Dari biji akan tumbuh sebuah pohon yang besarnya ratusan bahkan ribuan kali lebih besar dari cikal bakal pohon tersebut, dan dari biji juga akan timbul biji yang baru ketika tanaman itu bertumbuh dengan baik. Suatu hal menarik ketika saya membaca sebuah firman yang disampaikan Kristus ketika Dia berkarya dalam dunia yang " jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja;" dan biji akanlah tetap menjadi biji ketika dia tidak disemaikan kembali dan ditanam, yang luar biasa adalah ketika "tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah". Apa yang menjadi luar biasa disini adalah ketika sebuah biji yang "mati" kemudian ditanam maka akan menghasilkan banyak buah.
Apa hubungan sebuah biji dengan kehidupan kita? Kehidupan manusia adalah layaknya sebuah sebuah biji yang ditanam, ada kalanya benih itu tumbuh subur dan menghasilkan buah dan biji-biji yang baik. Namun ada pula biji itu menghasilkan buah-buah & biji-biji keturunan yang kurang baik. Apa yang kita lakukan secara tidak langsung akan menginspirasi orang lain bisa jadi inspirasi baik namun bisa juga banyak menginspirasi hal buruk. Semua kembali lagi kepada manusianya serta Rancangan & Kuasa Tuhan yang bekerja kepada diri manusia itu. Nah kembali lagi kepada firman tentang Biji, Kitab Yohanes 12 adalah kitab yang mengisahkan tentang Yesus yang diurapi dan berita kematian Yesus. Biji mengambarkan diri Yesus sendiri yang akan di-kurbankan/di-tanam menjadi sebuah cikal bakal kehidupan orang yang percaya akan Dia. Kisah kehidupan Yesus yang adalah Kristus menginspirasi berjuta-juta orang yang mau percaya akan dia. Dia yang berkarya dalam waktu yang sangat singkat, tanpa darah dan nyawa tercurah ketika Yesus berkarya namun telah memberi inspirasi yang begitu hebat dalam kehidupan manusia. Itulah biji yang baik yang harus mati untuk menghasilkan buah-buah yang baik.
Apa hubungan hal diatas dengan yang terjadi pada diri anak kami, Yukova Krisna Nathaniel lahir sebagai seseorang yang mungkin akan dipandang sebelah mata. Dan semasa hidupnya dia memberi begitu banyak pelajaran kehidupan bagi orang tuanya dan mungkin beberapa orang dekat yang lain. Saat ini anak kami telah dipanggil Bapanya dan seperti layaknya sebuah biji yang ditanam yang akan menumbuhkan pohon untuk menghasilkan buah. Bagi kami, apa yang ditanam sedang bertumbuh dan berbuah baik bagi orang tuanya, dan kami melihat ada beberapa orang yang mengenai anak kami juga mengalami pertumbuhan. Biji itu baik, tumbuh dengan baik dan menghasilkan buah-buah yang baik. Tidak ada hal yang lain yang membuat kami begitu bahagia selain merasakan kasih Tuhan yang dicurahkan dalam kehidupan kami melalui anak kami, pun saat ini ketika anak kami pergi dan Empunya biji menumbuhkannya untuk menghasilkan buah-buah yang baik.
Salam dalam naungan kasih karunia.
(Ayah & Bunda - Yukova Krisna Nathaniel)
0 comments:
Posting Komentar