Hari ini tanpa sengaja di saluran HBO family nonton sebuah film dokumenter "Peter Educating". Ini mungkin film yang beberapa waktu lalu diceritakan oleh Mita keponakanku, yang pingin banget aku tonton tapi gak nemu karena si Mita lupa judulnya. Film ini mengisahkan tentang pengalaman seorang ibu ketika pertama kali menyekolahkan anaknya yang merupakan anak downsyndrome di sebuah SD umum. Jadi nangis lihat film ini nak....ibu jadi bayangin andai Nathan masih disamping ibu.....ibu pasti bahagia sekali nak.....tapi ibu sadar Nathan saat ini jauh lebih bahagia melebihi kebahagiaan apapun yang bisa Nathan dapatkan bersama ayah dan ibu di dunia.
Seperti kata Mitha....filmnya memang bagus. Seharusnya film ini dijadikan salah satu contoh pembelajaran untuk sekolah2 di Indonesia yang katanya sekolah inklusi. Di film ini digambarkan bagaimana seorang anak downsyndrome (Peter) yang awalnya bingung harus bagaimana beradaptasi dilingkungan sekolah dengan teman2 yang normal. Bagaimana awalnya penerimaan teman2 yang normal terhadap salah seorang teman mereka yang berkebutuhan khusus, dengan kondisi yang berbeda, bahkan mungkin dengan bayangan masa depan yang berbeda. Salut untuk guru kelasnya....sabar, pengertian, dan yang terpenting adalah bagaimana peranannya membuat sang anak merasa nyaman dan membuat anak2 yang normal bisa menerima kehadiran seorang yang berbeda ditengah-tengah mereka.
Ada beberapa pesan indah yang disampaikan melalui film ini :
1. Orang tua Peter
Awalnya orang tuanya hanya berharap Peter bisa berada dikelas diantara anak2 yang normal dengan nyaman dan beradaptasi dengan baik dilingkungan yang baru tanpa sedikitpun berpikir tentang pencapaian kemampuan akademis, namun melihat kerjasama sekolah, guru kelas, dan teman2 Peter yang notabene adalah anak2 normal.....perlahan orang tua mulai berani memiliki pengharapan yang lebih untuk Peter.
2. Guru kelas
Sang guru kelas berkata bahwa awalnya Peter yang bingung dengan dengan lingkungan dan teman2 barunya perlahan dapat beradaptasi dan mengerti apa yang harus dia lakukan. Dan pembelajaran terpenting yang bisa diberikan untuk anak2 didiknya adalah bagaimana akhirnya anak2 didiknya bisa menerima teman mereka yang berbeda, yang berkebutuhan khusus, dan punya masa depan berbeda dengan cukup baik bahkan melibatkannya didalam setiap kegiatan sampai pada akhirnya semua anak merasa bahwa mereka selalu menginginkan Peter di keseharian mereka dan menjadi bagian dari kehidupan mereka.
3. Teman2 sekelas
Pernyataan dari anak2 normal ini yang bikin terharu. Peter mengalami perubahan perilaku dari awal dia masuk sampai hari ini. Apa yang membuat semua perilaku Peter berubah menjadi lebih baik adalah penerimaan kami sebagai teman2 sekelasnya terhadap keberadaannya. Bukan kami yang mengajari Peter tapi Peter yang mengajari kami. Kami mungkin mengajari bagaimana Peter harus bertingkahlaku tetapi Peter mengajarkan kami bagaiman kami harus berpikir dan bagaiman kami harus menyikapi sebuah masalah.
Ya.....bukan kita yang mengajari anak2 berkebutuhan khusus tetapi anak2 berkebutuhan khususlah yang sebenarnya banyak memberikan kita pelajaran berharga.
Ibu kangen Nathan nak.....Tanpa ibu sadari banyak hal yang Nathan ajarkan dan berikan untuk ibu. Sampai saat ini ibu masih sering merasa bersalah atas kemarahan ibu pada Nathan, ibu masih sering merasa bahwa ibu bukan ibu yang baik untuk Nathan......Maafkan ibu nak, ibu sayang Nathan.....andai ibu boleh memilih ibu ingin Nathan kembali kepelukan ibu dan ijinkan ibu memperbaiki semuanya. Loveu nak.
0 comments:
Posting Komentar