Beberapa hari ini aku lagi baca buku ” Woman After God’s Own Heart ” atau dalam bahasa Indonesianya ” Wanita Yang Berkenan di Hati Allah ” karya Elizabeth George. Buku ini adalah kado pernikahan kami dari rekan kami ( thanks to Chrisyandi & Kathy ). Belum banyak sich yang aku baca…..baru bab I dengan 4 pokok bahasan. Bukunya bagus banget ternyata.
Setelah beberapa halaman aku baca, betapa aku tersadar kalau selama ini begitu sedikit waktu aku bisa berkomunikasi dengan-Nya. Gak mudah memang membuat doa bukan hanya sekedar menjadi sebuah kewajiban dan rutinitas namun lebih dari itu, doa harus menjadi sebuah kebutuhan dan kenikmatan tersendiri saat kita melakukannya ( kalau kata suamiku doa sebagai sebuah nafas bagi jiwa dan kehidupan kita ). Dalam buku itu diajarkan bahwa semuanya bisa terjadi karena kita terbiasa. Gak bisa instant memang, cuma semuanya harus dimulai dari yang sebentar dan kurang berkwalitas mungkin….dan akhirnya dari hari ke hari menjadi lebih baik dan lebih berkwalitas.
Sering kita terjebak dalam sebuah rutinitas dan kesibukan pekerjaan, sehingga kita lupa menyisihkan waktu untuk berbicara sejenak pada-Nya ( saat teduh ). Kita seringkali lupa menyerahkan seluruh hidup dan kegiatan kita hanya dalam tangan-Nya. Sebenarnya kekuatan doa itu begitu besar hanya terkadang karena kesombongan kita lupa bahwa apa yang kita miliki dan kita rasakan sekarang adalah pemberian dari Tuhan sebagai wujud kasih-Nya pada umat manusia.
So………dalam keseharian kita, sesibuk apapun….sisihkanlah sedikit waktu untuk berbincang dengan-Nya. Mulailah hari dengan menyerahkan segala kehidupan kita hari ini dalam tangan Tuhan dan memohon bimbingan-Nya dalam kita menjalani hari ini kemudian tutuplah hari dengan ucapan syukur atas segala yang telah Dia berikan kepada kita hari ini baik itu kesukaan maupun kesedihan.
Tuhan Memberkati
0 comments:
Posting Komentar